Selasa, 16 Juni 2009

Koloid

1.Pengertian Sistem Koloid

Larutan
larutan adalah campuran yg homogen, sehingga antara zat terlarut dan pelarut tidak dapat dibedakan walaupun dengan mikroskop ultra
Suspensi
Suspensi adalah campuran yang heterogen, sehingga antara zat terlarut dengan pelarut dapat dibedakan dgn mudah.
Koloid
Koloid adalah campuran yang ukuran partikel zat terdispersi (terlarut) di dalam koloid, terletak antara suspensi dan larutan sejati.

Perbedaan
Larutan:
  1. homogen
  2. stabil, tidak memisah jika didiamkan
  3. terdiri dari satu fase
  4. homogen, baik dilihat dengan mikroskop biasa atau mikroskop ultra
  5. tidak dapat disaring
  6. ukuran partikel 1nm<10^-7
Koloid:
  1. tampak homogen
  2. stabil, tidak memisah jika didiamkan
  3. terdiri dari dua fase
  4. heterogen jika dilihat dengan mikroskop biasa
  5. tidak dapat disaring dengan kertas saring biasa, kecuali dengan kertas saring ultra
  6. ukuran partikel 1 nm - 100 nm
Suspensi:
  1. heterogen
  2. tidak stabil, mudah memisah
  3. terdiri dari dua fase
  4. heterogen, jika dilihat dengan mikroskop
  5. dapat disaring
  6. ukuran partikel > 100nm
a. Sistem koloid fase cair-cair ( emulsi )
terdispersi zat cair pendispersi juga zat cair
contoh: susu, air santan, minyak ikan, krim dan lotion

b.Sistem koloid fase cair-padat (emulsi padat)
Contoh: keju,mentega,mutiara,jelly

c.Sistem Koloid fase cair-gas (aerosol)
Contoh: Kabut,awan,hair spray,obat semprot.

d.Sistem koloid fase padat-cair (sol)
contoh: agar",cat,tinta,sol emas,sol Fe

e.Sistem koloid fase padat-gas (aerosol padat)
contoh: asap,debu,buangan knalpot

f.Sistem koloid fase padat-padat (sol padat)
contoh: stainless stell,kaca berwarna,perunggu,kuningan.

g.Sistem koloid fase gas-cair (buih)
contoh: busa sabun, krim kocok.

h.Sistem koloid fase gas-padat (busa padat)
contoh: karet busa, batu apung.

Penggunaan Sistem koloid

a.Emulsi
syarat terbentuknya emulsi adalah kedua jeniz zat cair tersebut tidak saling melarutkan. Emulsi dapat digolongkan kedalam dua bagian, yaitu emulsi minyak dalam air atau emulsi air dalam minyak. Dalam hal ini,minyak diartikan sebagai semua zat cair yang tidak bercampur dengan air.
Emulsi terbentuk karena pengaruh suatu pengemulsi (emulgator). contohnya sabun yang dapat mengemulsikan minyak ke dalam air. Jika campuran minyak dengan air dikocok, maka akan diperoleh suatu campuran yang segera memisah jika didiamkan. Akan tetapi, jika sebelum dikocok ditambahkan sabun atau detergen, maka diperoleh campuran yang stabil yang kita sebut emulsi contoh lainnya adalah kasen dalam susu dan kuning telur dalam mayones.

b.Aerosol
sekarang banyak produk dibuat dalam bentuk aerosol, spertei semprot rambut,dll.
Untuk menghasilkan aerosol diperlukan suatu bahan pendorong yg bnyk digunakan adalah senyawa kloro fluoro karbon dan karbon dioksida

c. Sol
Sistem koloid dari partikel padat yang terdispersi dalam zat cair disebut sol. koloid jenis sol banyak kita temukan dalam kehidupan sehari" maupunn industri.

Sifat" Koloid

1. Efek Tyndall
adalah peristiwan penghamburan cahaya oleh partikel" koloid. Gejala" dalam kehidupan sehari"
  1. Langit pada siang hari berwarna biru, sedangkan ketika matahari terbenam langit di ufuk barat berwarna jingga atau merah.
  2. Di dalam kamar yang gelap dan berdebu. Seberkas sinar yang masuk melalui lubang kecil dinding kamar akan terlihat jelas sebagai berkas sinar yang lurus
  3. Jika kita menonton film di gedung bioskop, kemudian ada asap rokok yg mengepul ke atas, maka cahaya proyektor akan terlihat lebih terang, sedangkan gambar pada layar terlihat buram
  4. Sorot lampu mobil pada malam yang berkabut atau jalan yang berdbu akan terlihat tidak jelas.
2. Gerak Brown
adalah gerak lurus tak beraturan (zig0zag) dari partikel koloid dalam medium pendispersinya. Gerak brown ini akibat tabrakan antara partikel koloid dengan medium pendispersinya dari segala aarah.

3. Elektrofesis
adalah pergerakan partikel koloid di bawah pengaruh medan listrik.
Kegunaan dari proses elektrofisis antara lain:
  1. untuk menentukan muatan partikel koloid apabila ke dalam sistem koloid dimasukkan dua batang elektroda kemudian dihubungkan dengan sumber arus searah, maka partikel koloid akan bergerak ke salah satu elektroda dan bergantung pada jenis muatannya
  2. Untuk memproduksi barang" industri yang terbuat dari karet.
  3. Untuk mengurangi zat pencemar udara yang dikeluarkan dari cerobong asap pabrik dengan alat cotrell.
4. Adsorpsi Koloid
adalah peristiwa penyerap suatu molekul atau ion pada permukaan suatu zat.Sedangkan adsorpsi merupakan penyerapan yang terjadi di seluruh bagian zat.

adsorpsi dari sitem koloid dapat digunakan pada proses" seabagai berikut
a. Proses pemutihan gula Pasir
Gula yang masih berwarna dilarutkan dalam air kemudian dialirkan melalui tanah diatome dan arang dari tulang

b. Penggunaan arang aktif
Arang aktif mempunyai kemampuan untuk menyerap (adsorben). Misalnya: obat norit,lemari es,rokok filter.

c. Menghilangkan bau badan
Deodorant dan antipersiirant dapat menghilangkan bau badan.

d. Penjernihan air
proses penjernihan air kotor menjadi air bersih
melalui tahap" sebagai berikut
  1. Koagulasi
  2. Penyaringan
  3. Adsotrpsi
  4. Desinfeksi
5. Koagulasi
adalah penggumpalan partikel koloid yang terjadi karena kerusakan stabilitas sistem kkoloid atau karena penggabungan partikel koloid yang berbeda muatan
Koagulasi dapat terjadi melalui 3 cara:
  1. Mekanik
  2. Penambahn elektrolit
  3. Pecampuran koloid yg berbeda muatan
  4. Elektrofesis
Beberapa proses koagulasi dalam kehidupan sehari" sebagai berikut.
Perebusan telur, pembuatan tahu, pembuatan lateks.

6. Koloid Pelindung
adalah sistem koloid yang ditambahkan pada koloid lain.

7. Dialisis
adalah prosen penghilangan ion" pengganggu kestabilan koloid dgn menggunakan selaput semipermeabel.

8. Koloid Liofil dan Koloid Liofob
Berdasarkan besar kecilnya daya adsorpsi terhadap medium pendispersinya,koloid dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Koloid liofil
adalah koloid yang partikel"nya terdispersinya menarik medium pendispersinya.
Contoh: agar", lem, kanji, galatin

b. Koloid liofob
adalah koloid yang partikel" terdispersinya tidak menarik pada medium pendispersinya.
contoh: koloid logam.

Pembuatan Koloid
1. Cara kondensasi
yaitu dengan cara menggabungkan atau menggumpalkan molekul atau ion dari larutan sejati menjadi partikel koloid.

Pembuatan koloid cara kondensasi dapat melalui
a. Reaksi Redoks
adalah reaksi yang disertai dengan perubahan bil oksidasi.

b. Reaksi Hidrolisis
adalah reaksi pembentukan koloid dgn menggunakan pereaksi air

c. Reaksi Penggaraman
d. Reaksi pertukaran
e. Penjenuhan Larutan

2. Cara Dispersi
adalah proses mengubah partikel kasar (suspensi) menjadi partikel koloid.
a. Cara mekanik
dapat dilakukan dengan proses menggerus partikel kasar hingga diperoleh ukuran partikel koloid.
Cnth: Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama" dengan gula pasir dan mecampurkannya dengan air.

b. Cara peptisasi
adalah penambahan ion sejenis ke dalam endapan. Sehingga partikel pecah menjadi koloid
Contoh: Endapan Al(OH)2 ditambah AlCl2.

c. Cara busur bredig
cara ini digunakan untuk membuat sol logam, yaitu dilakukan dengan meloncatkan bunga api listrik ke dalam elektrolit

d. Cara homogenisasi
untuk membuat emulsi dengan mesin homogenisasi

Tidak ada komentar: