Minggu, 04 Oktober 2009

Respirasi Anaerob

respirasi anaerob merupakan respirasi yang tidak menggunakan oksigen sebagai penerima elektron akhir pada saat pembentukan ATP. Respirasi anaerob juga menggunakan glukosa sebagai substrat. Respirasi anaerob merupakan proses fermentasi

Fermentasi
- beberapa organisme yang melakukan fermentasi diantaranya adalah bakteri dan protista yang hidup di rawa.
Seperti pada respirasi aerob, glukosa merupakan substrat pada tahap awal fermentasi. Glukosa dipecah menjadi 2 asam pirvuat , 2 NADH, dan terbentuk 2 ATP. Akan tetapi, reaksi fermentasi tidak secara sempurna memecah glukosa menjadi karbon dioksida dan air, sehingga ATP yang dihasilkan lebih sedikit dari jumlah ATP ang dihasilkan oleh glikolisis. Contoh fermentasi adalah fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat.

jika dibandingkan energi yang diperoleh dari respirasi aerob dengan energi dari fermentasi, respirasi aerob menghasilkan energi lebih besar. ATP yang dihasilkan respirasi aerob adalah 36 ATp untuk oksidasi satu molekul glukosa. Sebaliknya, dengan fermentasi hanya akan diperoleh total energi sebesar 2 ATP. Jadi energi respirasi aerob adalah 18 kali lipat elbih tinggi dibandingkan energi fermentasi. Salah satu alasan mengapa hal tersebut terjadi , karena respirasi aerob merupakan katabolis sempurna yang menghasilkan co 2 dan h2o. Jadi pembakaran yang dihasilkan optimum. Sebaliknya, hasil ferementasi adalah karbon yang masih reduktif, misalnya etanol dan asam laktat. Oleh karena itu, etanol masih menyisakan energi terikat di dalamnya yang sesungguhnya masih dapat dibakar untuk menghasilkan energi lanjutan.

Tidak ada komentar: